=Perang Laba-Laba=
Sewaktu aku berusia 5 tahun aku mendapatkan pengalaman yang
memalukan sekaligus menyeramkan bagiku. Pada
suatu malam yang sepi tepat pukul 10.30 WIB aku terbangun dari dunia
mimpi dan langsung menuju kamar mandi untuk buang air kecil, entah mengapa aku
tidak bisa tidur kembali, aku berusaha menutup mataku namun rasa kantuk belum
juga datang,seperti ada firasat buruk yang akan terjadi.
Memang benar,
sewaktu aku meraih guling dan menolehkan kepala kelangit-langit kamarku, betapa
terkejutnya aku saat aku menemukan lima ekor laba-laba yang cukup besar nyaris
jatuh dari sarangnya.Memang aku paling takut pada hewan berkaki banyak
itu,rasanya ingin sekali aku teriak tapi pasti aku akan membangunkan seisi
rumah bahkan tetanggaku bisa-bisa bangun.Terpaksa aku tahan sampai-sampai
keringat dingin dan hampir ngompol.
Satu jam
kemudian salah satu laba-laba itu tiba-tiba tertiup angin dan terjatuh dan
mendarat diatas kepalaku, secara spontan aku mengambil kamus bahasa inggrisku
yang tebal yang ada didekatku lalu memukulkanya ke wajahku. Sialnya kamusku
yang sangat tebal itu tak mengenai laba-laba malah hanya melukai hidungku
sampai mengeluarkan darah,seperti mengejekku laba-laba yang terjatuh itu
menari-nari dibawah tempat tidurku kemudian sembunyi entah kemana.Namun Aku
hanya bisa pasrah dan kembali menatap ke empat laba-laba yang tersisa.
Tak beberapa
lama , salah satu laba-laba itu seperti sengaja menjatuhkan diri, namun aku sudah bersiap di
tempat dengan membawa beberapa bantal, sapu dan guling seperti akan perang. Saat
laba-laba itu sampai di tempat tidur, langsung saja aku melempar semua benda
yang aku bawa tadi dan aku injak-injak saja semuanya. Tak berhenti disitu,
bahkan ketiga laba-laba yang masih diatas seperti ingin menyerang, mereka
menjatuhkan diri satu per satu. Aku yang sudah kehabisan akal langsung saja aku
meraih semua benda yang ada didekatku dan melemparnya. Dan tepat mengenai semua
laba-laba itu. Aku sangat kegirangan mendapati semua laba-laba itu mati.
Namun
beberapa saat kemudian tepat pukul 02.30WIB pintu kamarku terbuka dan mendapati
ayah,ibu,kakak serta pembantuku seperti keheranan saat melihat situasi kamarku
yang seperti kapal pecah. “ Kamu ini ngapain aja sih dek, kok rame banget!”
seru kakaku, “Lha iya, kamu itu mengganggu orang yang sedang tidur, memang apa
yang kamu lakukan sih? ” tambah ayahku. “Anu yah ada laba-laba gede
banget,serem deh .” jawabku.”Ah, kamu ini keterlaluan! Cuma gara-gara laba-laba
aja kok sampai seperti ini!”seru kakakku. “Ya sudah gak apa-apa, lha hidungmu kenapa
nak? Kok sampai berdarah gitu?” tanya ibu. “Tidak apa-apa bu, cuma luka kecil.”jawabku
dengan kebohongan.”Sudah-sudah, kamu tidur sama kakakmu dulu sana dan besok
bibi minah tolong rapikan kamar Riani ya.”pinta ayah dengan bijaksana.”Baik
pak, besok pagi-pagi akan saya kerjakan.”jawab bibi Minah. “Ya bi,sekarang kita
tidur yuk, ngantuk nih!”pintaku sambil mengucek-ucek mataku yang mengantuk.”Iya-iya
ayo tidur semua!” jawab ibu.
Begitu sampai
di kamar tidur kakakku, aku langsung menuju tempat tidur sambil melirik ke
langit-langit seraya berkata “Yee, gak perang sama laba-laba lagi.” Kakakku
melirikku sambil tertawa kecil dan berkata “ Udah tidur dulu besok kamu harus
sekolah kan?” “Oke kak” jawabku. Dan beberapa menit kemudian aku sudah tertidur
pulas.
Keterangan :
Warna
biru : Perkenalan
Warna
ungu : Konflik
Warna
merah muda : Puncak konflik
Warna
Orange : Peleraian
Warna
Hijau : Penyelesaian
Nilai
intrinsik :
1.
Tema :
Phobia atau Ketakutan yang berlebihan
2.
Tokoh :
Riani, kakak, ibu, ayah, bibi Minah.
3.
Watak :
a.
Riani :
Penakut (Memang aku paling takut pada hewan berkaki banyak itu)
Ceroboh (secara
spontan aku mengambil kamus bahasa inggrisku yang tebal yang ada didekatku lalu
memukulkanya ke wajahku. Sialnya kamusku yang sangat tebal itu tak mengenai
laba-laba malah hanya melukai hidungku sampai mengeluarkan darah)
Pembohong (“Tidak
apa-apa bu, cuma luka kecil.”jawabku dengan kebohongan.)
b.
Kakak :
Pemarah (“ Kamu ini ngapain aja sih dek, kok rame banget!” seru kakaku)( .”Ah, kamu ini
keterlaluan! Cuma gara-gara laba-laba aja kok
sampai seperti ini!”seru kakakku. )
Mudah tertawa (Kakakku
melirikku sambil tertawa kecil)
c.
Ayah :
Pemarah (, “Lha iya, kamu itu mengganggu orang yang sedang tidur, memang apa yang kamu
lakukan sih? ” tambah ayahku.)
Bijaksana(”Sudah-sudah,
kamu tidur sama kakakmu dulu sana dan besok bibi minah tolong rapikan kamar
Riani ya.”pinta ayah dengan bijaksana.)
d.
Ibu :
Sabar (“Ya sudah gak apa-apa.”)
Perhatian (“Ya sudah gak
apa-apa, lha hidungmu kenapa nak? Kok sampai berdarah gitu?” tanya ibu.)
c. Bibi Minah : Rajin(”Baik pak, besok pagi-pagi akan saya kerjakan.”jawab
bibi Minah.)
4.
Alur :
Maju
5.
Sudut pandang :
Orang pertama
6.
Amanat :
Jangan menjadi orang yang terlalu penakut oleh apapun
7.
Setting/latar :
a.
Tempat : Kamar tidur Riani, kamar mandi,
kamar tidur kakak
b.
Waktu : Malam hari, pukul 10.30 WIB sampai pagi hari pukul 02.30 WIB
c.
Suasana : Sepi
8.
Nilai kesehatan :
Jangan terlalu takut terhadap sesuatu
terlalu berlebihan, karena tidak baik untuk kesehatan.