Kamis, 18 Oktober 2012

contoh cerpen dan unsur intrinsik


=Perang Laba-Laba=
                Sewaktu aku berusia 5 tahun aku mendapatkan pengalaman yang memalukan sekaligus menyeramkan bagiku. Pada  suatu malam yang sepi tepat pukul 10.30 WIB aku terbangun dari dunia mimpi dan langsung menuju kamar mandi untuk buang air kecil, entah mengapa aku tidak bisa tidur kembali, aku berusaha menutup mataku namun rasa kantuk belum juga datang,seperti ada firasat buruk yang akan terjadi.
             Memang benar, sewaktu aku meraih guling dan menolehkan kepala kelangit-langit kamarku, betapa terkejutnya aku saat aku menemukan lima ekor laba-laba yang cukup besar nyaris jatuh dari sarangnya.Memang aku paling takut pada hewan berkaki banyak itu,rasanya ingin sekali aku teriak tapi pasti aku akan membangunkan seisi rumah bahkan tetanggaku bisa-bisa bangun.Terpaksa aku tahan sampai-sampai keringat dingin dan hampir ngompol.   
            Satu jam kemudian salah satu laba-laba itu tiba-tiba tertiup angin dan terjatuh dan mendarat diatas kepalaku, secara spontan aku mengambil kamus bahasa inggrisku yang tebal yang ada didekatku lalu memukulkanya ke wajahku. Sialnya kamusku yang sangat tebal itu tak mengenai laba-laba malah hanya melukai hidungku sampai mengeluarkan darah,seperti mengejekku laba-laba yang terjatuh itu menari-nari dibawah tempat tidurku kemudian sembunyi entah kemana.Namun Aku hanya bisa pasrah dan kembali menatap ke empat laba-laba yang tersisa.
Tak beberapa lama , salah satu laba-laba itu seperti sengaja  menjatuhkan diri, namun aku sudah bersiap di tempat dengan membawa beberapa bantal, sapu dan guling seperti akan perang. Saat laba-laba itu sampai di tempat tidur, langsung saja aku melempar semua benda yang aku bawa tadi dan aku injak-injak saja semuanya. Tak berhenti disitu, bahkan ketiga laba-laba yang masih diatas seperti ingin menyerang, mereka menjatuhkan diri satu per satu. Aku yang sudah kehabisan akal langsung saja aku meraih semua benda yang ada didekatku dan melemparnya. Dan tepat mengenai semua laba-laba itu. Aku sangat kegirangan mendapati semua laba-laba itu mati.
Namun beberapa saat kemudian tepat pukul 02.30WIB  pintu kamarku terbuka dan mendapati ayah,ibu,kakak serta pembantuku seperti keheranan saat melihat situasi kamarku yang seperti kapal pecah. “ Kamu ini ngapain aja sih dek, kok rame banget!” seru kakaku, “Lha iya, kamu itu mengganggu orang yang sedang tidur, memang apa yang kamu lakukan sih? ” tambah ayahku. “Anu yah ada laba-laba gede banget,serem deh .” jawabku.”Ah, kamu ini keterlaluan! Cuma gara-gara laba-laba aja kok sampai seperti ini!”seru kakakku.  “Ya sudah gak apa-apa, lha hidungmu kenapa nak? Kok sampai berdarah gitu?” tanya ibu. “Tidak apa-apa bu, cuma luka kecil.”jawabku dengan kebohongan.”Sudah-sudah, kamu tidur sama kakakmu dulu sana dan besok bibi minah tolong rapikan kamar Riani ya.”pinta ayah dengan bijaksana.”Baik pak, besok pagi-pagi akan saya kerjakan.”jawab bibi Minah. “Ya bi,sekarang kita tidur yuk, ngantuk nih!”pintaku sambil mengucek-ucek mataku yang mengantuk.”Iya-iya ayo tidur semua!” jawab ibu. 
Begitu sampai di kamar tidur kakakku, aku langsung menuju tempat tidur sambil melirik ke langit-langit seraya berkata “Yee, gak perang sama laba-laba lagi.” Kakakku melirikku sambil tertawa kecil dan berkata “ Udah tidur dulu besok kamu harus sekolah kan?” “Oke kak” jawabku. Dan beberapa menit kemudian aku sudah tertidur pulas.

           













Keterangan         :


Warna biru                          : Perkenalan
Warna ungu                         : Konflik
Warna merah muda              : Puncak  konflik
Warna Orange                     : Peleraian
Warna Hijau                        : Penyelesaian





Nilai intrinsik      :
1.    Tema                             : Phobia atau Ketakutan yang berlebihan
2.    Tokoh                            : Riani, kakak, ibu, ayah, bibi Minah.
3.    Watak                           :
a.     Riani                          : Penakut (Memang aku paling takut pada                                                 hewan berkaki banyak itu)
  Ceroboh (secara spontan aku mengambil kamus bahasa inggrisku yang tebal yang ada didekatku lalu memukulkanya ke wajahku. Sialnya kamusku yang sangat tebal itu tak mengenai laba-laba malah hanya melukai hidungku sampai mengeluarkan darah)
 Pembohong (“Tidak apa-apa bu, cuma luka kecil.”jawabku dengan kebohongan.)
b.    Kakak                       : Pemarah (“ Kamu ini ngapain aja sih dek,                                          kok rame banget!” seru kakaku)( .”Ah, kamu ini keterlaluan! Cuma gara-gara laba-laba aja kok sampai seperti ini!”seru kakakku.  )
 Mudah tertawa (Kakakku melirikku sambil tertawa kecil)




c.     Ayah                         : Pemarah (, “Lha iya, kamu itu mengganggu                                     orang yang sedang tidur, memang apa yang kamu lakukan sih? ” tambah ayahku.)
 Bijaksana(”Sudah-sudah, kamu tidur sama kakakmu dulu sana dan besok bibi minah tolong rapikan kamar Riani ya.”pinta ayah dengan bijaksana.)
d.    Ibu                            : Sabar (“Ya sudah gak apa-apa.”)
 Perhatian (“Ya sudah gak apa-apa, lha hidungmu kenapa nak? Kok sampai berdarah gitu?” tanya ibu.)
c.  Bibi Minah               : Rajin(”Baik pak, besok pagi-pagi akan saya                                              kerjakan.”jawab bibi Minah.)
4.    Alur                                         : Maju
5.    Sudut pandang                        : Orang pertama
6.    Amanat                                    : Jangan menjadi orang yang terlalu                                              penakut oleh apapun
7.    Setting/latar                            :
a.     Tempat                     : Kamar tidur Riani, kamar mandi, kamar                                tidur kakak
b.    Waktu                       : Malam hari, pukul 10.30 WIB sampai                                    pagi hari pukul 02.30 WIB
c.     Suasana                    : Sepi
8.    Nilai kesehatan                       : Jangan terlalu takut terhadap sesuatu                              terlalu berlebihan, karena tidak baik untuk kesehatan.